Kelemahan dan Kelebihan CMS Open Source dan CMS Buatan Sendiri
Saat ini, hampir semua layanan pembuatan website pasti menawarkan paket yang di dalamnya sudah termasuk fitur Content Management System, atau yang disingkat CMS. Fitur ini sangat penting sekali dalam mengelola sebuah website, apalagi di jaman digital saat ini.
Ada yang Open Source, Ada yang Bikin Sendiri
Di internet, ada CMS yang sudah siap pakai dan sifatnya gratis (open source). Salah satu yang gratis adalah WordPress yang sangat terkenal itu. Jadi kalau Anda ditawari pembuatan website pakai WordPress, itu artinya CMS-nya pakai CMS WordPress.Itu sebabnya seringkali website yang dibuat pakai WordPress biasanya jauh lebih murah, karena si web developer tidak perlu repot-repot lagi bikin CMS-nya, gratis, dan fiturnya lengkap lagi! Sedangkan khusus untuk website e-commerce yang umumnya lebih ribet, juga ada tersedia banyak CMS open source, misal:
- Magento
- OpenCart
- PrestaShop
- WooCommerce
- Dan lain-lain
Tapi ada juga web programmer yang membuat CMS versi dia sendiri. Alasannya macam-macam, mulai dari idealisme dia, atau karena permintaan klien itu sendiri.
Sama seperti produk teknologi dan software lainnya, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut kami rangkum ringkasannya:
CMS Open Source:
(+) Umumnya sudah stabil dan matang konsepnya, karena sudah lama dikembangkannya(+) Penggunanya banyak dari seluruh dunia, biasanya ada forum support-nya
(+) Fitur biasanya sudah lengkap, karena yang pakai sudah banyak
(+) Gratis (lebih murah), cepat dan mudah instalasinya
(-) Saking canggih dan lengkapnya, kadang pengguna awam malah bingung
(-) Karena fiturnya sudah dari sononya begitu, kadang sulit dikustomisasi sesuai keinginan
(-) Sering ada update versi, dimana pengguna awam tidak paham cara update-nya
(-) Relatif lebih rentan di-hack (ini sudah menjadi penyakit umum open source)
CMS buatan sendiri:
(+) Tampilan lebih simple, mudah dipahami pengguna awam, karena hanya ada fitur yang sesuai kebutuhan saja(+) Security dari hacker relatif lebih aman
(+) Biasanya tidak perlu repot-repot update versi
(-) Biasanya lebih mahal
(-) Jika website berkembang, seringkali ada fitur-fitur yang belum diakomodasi
(-) Jika si web programmer-nya sudah sulit dihubungi, akan repot cari programmer lain yang bisa memahami CMS tersebut
(-) Suka ditemukan bugs, apalagi kalau website-nya agak kompleks
So, bagaimana, apakah sudah lebih paham? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda seputar pembuatan website dan memperkaya kosakata Anda.
Semoga bermanfaat..
0 Response to " Kelemahan dan Kelebihan CMS Open Source dan CMS Buatan Sendiri"
Post a Comment